Day 1 & 2 'Little Teacher'

>_<~ 

yuhuu.. kali ini aku mau berbagi pengalaman tentang jadi guru kecil nyahaha~

jadi sekarang ini udah hari kedua aku jadi guru bantu di TPA salah satu masjid deket rumah, ngajarin adek" kecil belajar ngaji :v sangar kan, aku yang preman gini malah ngajarin ngaji hehe

singkat cerita, aku dimntain tolong buat bantuin ngajarin di TPA dan kemarin akhirnya aku ke masjid ketemu sama si adek" ini. sebelumnya gurunya cuma ada satu, aslinya sih pernah ada beberapa tapi akhirnya pada nggak bisa ngajar karena emang sikonnya yang nggak memungkinkan gitu. ngahaha aku pake rok dong ya ke masjid, jadi kayak anak pondok :v

dan ternyata jadwal ngajinya cuma sejam :O bentar banget udah kelar, nggak kerasa. dari jam 4 sore sampe jam 5 sore.

waktu kelar ngajarin ngaji gitu, aku tanya ke salah satu anak,

"lho udah yah, gurunya nggak ada nulis apa apa gitu kah di kertas sehabis ngaji?"

"oo nggak ada, mbak.."

soalnya biasanya kan ada kartu ngaji haha apa yah itu, jadi buat nulis muridnya itu ngaji udah sampe mana, keterangannya lancar atau gimana, jadi bisa dipake buat perbaikan atau belajar lagi gitu ntar di rumah. ho ternyata nggak ada.. dulu pas jaman aku gitu ada, makanya aku kira sekarang juga ada. waktu aku tanyain ke guru pengajar satunya, Bu Hidayah, ternyata emang nggak ada. bukan nggak ada sih, emang mau ada tapi belum sempat dibuat gitu karena struktur organisasinya belum terbentuk jadi bingung mau koordinasinya :O

akhirnya berinisiatif lah saya membuat ini bahahahahaha dan baru sadar kalo kebalik pas udah dicetak sodara sodaraaaa XD gapapa wes :v bukanya ke kanan coba, kayak buka Al-Qur'an jadinya XD pas aku tunjukin ke mama, katanya gapapa, namanya aja di TPA jyahaha maksa amat dah logikanya =)))))

Kartu Ngaji Buat Adek" Tercintah :v

hihi tak apalah, semoga berguna XD

sekian share dari sayaa haha

semoga berguna dan menginspirasi juga buat yang baca :p

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mengasihi.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi.
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan kasih dalam kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar damai dengan pikiran.

- Dorothy Law Nolte -

kalau cinta itu buta,
lalu ke mana segala asa?
kalau cinta itu tiada,
lalu ke mana segala rasa?
hilang. lenyap.
menguap tak bersisa.

untuk mencintaimu,
itu hobiku..
dan untuk melupakanmu,
itu diluar kekuasaanku..

Cinta atau Obsesi??

🙋 halo semuanya... ehem. *bersihin debu yang numpuk di blog*

yak, tulisan kali ini tentaang, obsesi. OBSESI.
coba kita liat yah arti obsesi di KBBI :p

arti kata obsesi dalam kbbi

obsesi/ob·se·si/ /obsési/ n Psi gangguan jiwa berupa pikiran yg selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan: mencari jalan ke Kepulauan Nusantara merupakan -- bagi orang Eropa pd abad ke-15;

terobsesi/ter·ob·se·si/ v kena obsesi

😐 gangguan jiwa?
dan aku baru tau artinya obsesi di kbbi adalah gangguan jiwa.. waw..

yah, kesimpulan dr obsesi itu keinginan seseorang untuk mewujudkan apa yang diinginkan dengan melakukan segala macam cara.

Obsesi itu baik selama tujuan yang ingin dicapai itu juga baik. Tapi dalam suatu obsesi kita juga harus ingat tentang logika. Apa hal yang kita lakuin itu masuk akal atau nggak, kita sendiri yang tau kemampuan diri kita sendiri.

Nah, kalo obsesi terhadap seseorang? Ini masalah lain lagi. Pernah nggak sih kalian liat sinetron drama di tivi, yang adegannya itu ada orang yang saking cintanya sama seseorang sampai ngelakuin segala macam cara untuk bisa ngedapetin orang yang dicintai itu. Entah aku juga nggak tau yang kayak gitu itu namanya cinta atau bukan, tapi dia menyebutnya cinta, oke? Oke. Pemahaman kita sudah sama ya *tos* 😂

Yah.. dan entah kenapa aku selalu berhadapan dengan orang" yang bermasalah 😢 huhu mesti introspeksi nih, kayaknya aku juga bermasalah bahaha

Jadi cerita intinya begini,
Setelah beberapa kali aku juga berhadapan dengan kasus yang hampir mirip seperti ini, ini termasuk salah satu terparah menurutku.
Ada satu orang, sebut aja si Anton. Nah si Anton ini punya rasa ama cewe namanya Andini. Ya udah mereka jadian gitu kan ya, lalu pada suatu hari mereka ribut yang akhirnya mengharuskan mereka putus. Mereka udah putus, tapi Anton mengakui perasaannya ke Andini kalo dia emang masih sayang, dan rasa sayangnya ini jadi suatu obsesi. Obsesi untuk bisa memiliki.. Anton bahkan rela menyakiti dirinya sendiri bahkan ngerusak dirinya sendiri sampai minum", atau bahkan kebut"an motor demi bisa dapetin perhatian Andini. Nah.. Karena Andini tipe orangnya nggak tegaan, jadi dia ga bisa ngebiarin Anton rusak dan nyakitin dirinya kayak gitu.

Suatu hari Anton ngucapin sesuatu ke andini,
"Dini, tolong jangan bikin aku makin gila. Tolong jangan bikin hidupku makin menyedihkan."

-------
yak cerita dramanya cukup sekian bahaha karangan dramaku bagus juga kan ya 😂😂😂 drama banget

intinya,
Cinta itu boleh. Tapi kalo udah jadi obsesi terlalu parah kayak gitu, udah nggak baik. Yang salah bukan cintanya, tapi manusia lah yang membuat cinta itu jadi rumit. Kita nggak bisa memaksakan cinta kita, sesayang apapun kita terhadap seseorang. Berbahaya banget kalo cinta udah berubah jadi obsesi dan ambisi kayak gitu. Fuhh..

dan akhir ceritanya, mari kita tunggu saja kelanjutannya 😂😂😂

#NgocehGaJelas

- 22 September 2015 -
*lagi ngenet gratisan di area wifi 😂😂*

what is life?

lama banget nggak nulis ya.. bukan karena nggak ada cerita yang mau dibagi, tapi karena aku nggak tau harus cerita dari mana. ahaha dan sori, isinya mellow ya. kemarin seseorang bilang nggak sengaja nemuin blogku dan dibaca, bikin aku inget kalo udah lumayan lama aku nggak nulis :)

sore ini langitnya cerah, cerah banget. rasanya cuaca kayak gini enak banget kalo lagi di pantai. uhuk, ada janji yang belum ditepatin mau ke papuma, jadi keinget .-. uhh.. lain kali aja deh, ya.

tadi ada temen posting tentang rasa nyaman yang ada dalam suatu hubungan. pertanyaannya, seberapa penting kah rasa nyaman itu? sebenarnya bukan hanya rasa nyaman yang dibutuhkan dalam suatu hubungan, karena kalau rasa nyaman itu memudar, lalu apa lagi yang membuat suatu hubungan itu masih tetap akan bertahan? selain rasa nyaman, dalam suatu hubungan diperlukan kedewasaan. kalau seseorang berkata "sifatku memang seperti ini, kamu harus menerima aku apa adanya", hal itu hanya alasan karena seseorang yang malas untuk berubah menjadi lebih baik lagi. contoh kasus yang bisa digunakan untuk menerima apa adanya, misalnya menerima masa lalu pasangan kita yang dulunya agak kurang baik, tetapi sekarang sedang memperbaiki dan membenahi diri untuk menjadi lebih baik, nah itu baru disebut menerima apa adanya.

pernah seorang teman yang sudah pernah menikah lalu bercerai memberi nasehat,

tanda seseorang adalah jodohmu, dia bisa membuat kamu jadi lebih baik. membuat kamu semakin mendekatkan diri pada Allah. kalau seseorang itu tidak membuat kamu menjadi lebih baik tetapi malah membuat kamu menjadi seseorang yang tidak baik, bisa jadi dia tidak baik buat kamu.  

beberapa patah kata itu aku ulang ulang, aku resapi dan aku pahami. benar juga, seseorang yang baik akan mengajakmu menjadi lebih baik. bukan berarti karena menginginkan sosok yang sempurna, bukan. karena diri ini juga jauh dari kata sempurna. diri ini hanya manusia biasa yang sering sekali berbuat salah dan khilaf. tetapi diri ini senantiasa berusaha menjadi lebih baik lagi, insyaAllah.

ketika kita bersinggungan dengan hidup seseorang, kita menjadi tokoh tambahan dalam cerita hidupnya, tapi entah untuk berapa lama. aku selalu percaya bahwa setiap pertemuan itu bukan sesuatu yang kebetulan, pasti ada alasan kenapa kita dipertemukan dengan seseorang. apakah seseorang itu mempunyai tugas untuk memperbaiki dan memberi makna dalam hidup kita, atau bahkan sebaliknya, kita mempunyai suatu misi yang harus dilakukan di dalam hidup seseorang itu. sampai saatnya misi telah selesai, kita harus beranjak dan pergi, tetapi ada kalanya kita tetap tinggal dalam hidupnya. menjadi sahabat, saudara, bahkan pasangan hidup.

ada satu kondisi di mana terkadang kita tidak tahu harus beranjak atau tetap tinggal, ketika kita mengajak seseorang untuk sejalan menuju kebaikan tetapi ia tidak mau dan tetap memilih jalannya, lalu kita menganggapnya tidak sejalan dan membiarkannya, apakah hal itu adalah suatu kesalahan? entahlah.. sering kali kelemahan kita adalah ketika kita berpikir bahwa setiap orang pasti bisa berubah menjadi lebih baik pada saatnya nanti, sehingga kita ragu untuk beranjak, khawatir kalau seseorang ini masih bisa berubah. yah, ada saatnya kita memang harus beranjak, karena sadar atau tidak pertemanan antara dua orang itu akan saling mempengaruhi dan memberi dampak. entah itu dampak baik atau buruk, dan entah kita yang terpengaruh atau mereka yang terpengaruh oleh kita. kalau terpengaruh hal baik sih malah bagus, tapi kalau terpengaruh hal buruk, itu yang gawat.

Bismillah.. Semoga Allah selalu membimbing kita dalam memutuskan keputusan dengan bijaksana. amiiin.. :)

- 25/2/2015 -