lama banget nggak nulis ya.. bukan karena nggak ada cerita yang mau dibagi, tapi karena aku nggak tau harus cerita dari mana. ahaha dan sori, isinya mellow ya. kemarin seseorang bilang nggak sengaja nemuin blogku dan dibaca, bikin aku inget kalo udah lumayan lama aku nggak nulis :)
sore ini langitnya cerah, cerah banget. rasanya cuaca kayak gini enak banget kalo lagi di pantai. uhuk, ada janji yang belum ditepatin mau ke papuma, jadi keinget .-. uhh.. lain kali aja deh, ya.
tadi ada temen posting tentang rasa nyaman yang ada dalam suatu hubungan. pertanyaannya, seberapa penting kah rasa nyaman itu? sebenarnya bukan hanya rasa nyaman yang dibutuhkan dalam suatu hubungan, karena kalau rasa nyaman itu memudar, lalu apa lagi yang membuat suatu hubungan itu masih tetap akan bertahan? selain rasa nyaman, dalam suatu hubungan diperlukan kedewasaan. kalau seseorang berkata "sifatku memang seperti ini, kamu harus menerima aku apa adanya", hal itu hanya alasan karena seseorang yang malas untuk berubah menjadi lebih baik lagi. contoh kasus yang bisa digunakan untuk menerima apa adanya, misalnya menerima masa lalu pasangan kita yang dulunya agak kurang baik, tetapi sekarang sedang memperbaiki dan membenahi diri untuk menjadi lebih baik, nah itu baru disebut menerima apa adanya.
pernah seorang teman yang sudah pernah menikah lalu bercerai memberi nasehat,
tanda seseorang adalah jodohmu, dia bisa membuat kamu jadi lebih baik. membuat kamu semakin mendekatkan diri pada Allah. kalau seseorang itu tidak membuat kamu menjadi lebih baik tetapi malah membuat kamu menjadi seseorang yang tidak baik, bisa jadi dia tidak baik buat kamu.
beberapa patah kata itu aku ulang ulang, aku resapi dan aku pahami. benar juga, seseorang yang baik akan mengajakmu menjadi lebih baik. bukan berarti karena menginginkan sosok yang sempurna, bukan. karena diri ini juga jauh dari kata sempurna. diri ini hanya manusia biasa yang sering sekali berbuat salah dan khilaf. tetapi diri ini senantiasa berusaha menjadi lebih baik lagi, insyaAllah.
ketika kita bersinggungan dengan hidup seseorang, kita menjadi tokoh tambahan dalam cerita hidupnya, tapi entah untuk berapa lama. aku selalu percaya bahwa setiap pertemuan itu bukan sesuatu yang kebetulan, pasti ada alasan kenapa kita dipertemukan dengan seseorang. apakah seseorang itu mempunyai tugas untuk memperbaiki dan memberi makna dalam hidup kita, atau bahkan sebaliknya, kita mempunyai suatu misi yang harus dilakukan di dalam hidup seseorang itu. sampai saatnya misi telah selesai, kita harus beranjak dan pergi, tetapi ada kalanya kita tetap tinggal dalam hidupnya. menjadi sahabat, saudara, bahkan pasangan hidup.
ada satu kondisi di mana terkadang kita tidak tahu harus beranjak atau tetap tinggal, ketika kita mengajak seseorang untuk sejalan menuju kebaikan tetapi ia tidak mau dan tetap memilih jalannya, lalu kita menganggapnya tidak sejalan dan membiarkannya, apakah hal itu adalah suatu kesalahan? entahlah.. sering kali kelemahan kita adalah ketika kita berpikir bahwa setiap orang pasti bisa berubah menjadi lebih baik pada saatnya nanti, sehingga kita ragu untuk beranjak, khawatir kalau seseorang ini masih bisa berubah. yah, ada saatnya kita memang harus beranjak, karena sadar atau tidak pertemanan antara dua orang itu akan saling mempengaruhi dan memberi dampak. entah itu dampak baik atau buruk, dan entah kita yang terpengaruh atau mereka yang terpengaruh oleh kita. kalau terpengaruh hal baik sih malah bagus, tapi kalau terpengaruh hal buruk, itu yang gawat.
Bismillah.. Semoga Allah selalu membimbing kita dalam memutuskan keputusan dengan bijaksana. amiiin.. :)
