tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
hujan bulan Juni, itu tabah. begitulah yang aku baca.
ia bijak,
karena mampu merahasiakan rintik rindunya..
ia tabah,
karena ia mampu menahan dirinya (cintanya) untuk tidak turun ke bumi, karena belum waktunya..
ia arif,
karena mampu menahan diri dan rindunya untuk bertemu dengan bunga". dibiarkan cintanya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga..
iya..
cinta itu sederhana.. :)
cinta itu menebarkan kebahagiaan yang kau miliki pada orang" yang kau cintai.
melihatnya tersenyum, itu sudah cukup.
cinta itu, tak kenal batas waktu.
meski sebodoh apapun dirimu berusaha menghapusnya,
jika cinta itu masih ingin ada, maka ia akan tetap melekat.
meski kau berusaha meyakinkan dirimu bahwa cinta itu sudah hilang,
sebenarnya ia masih tetap ada.
ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk datang kembali.
menyadarkan hatimu,
bahwa ia masih tetap ada, di sana.
cinta itu, abstrak.
hanya bisa dirasakan tapi tak bisa dilihat.
iya, seperti angin semilir yang bertiup.
kita hanya bisa merasakannya tanpa bisa melihatnya.
cinta itu tentang waktu,
mengajarkan kita banyak hal.
meneguhkan kita ketika terluka
cinta itu menyembuhkan,
bukan melukai
cintai itu melindungi,
bukan memaksa
iya, mencintai dengan sederhana.. ^^
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
0 komentar:
Post a Comment