tak pernah bisa berhenti sejenak..

menunggu dan memahami. selalu seperti itu..entah sejak kapan aku selalu ada di posisi ini..berusaha memahami dan mengerti.tak pernah bisa beranjak..lagi" seperti itu..kacau rasanya..sedetik aku tertawa..sedetik aku bingung..sungguh, aku tak pernah mengerti apa yang sedang terjadi..

aku..

hyuh.. entahlah..

terkadang, aku merasa hanya sebagai peri penjaga dalam setiap posisiku.. berusaha menjaga orang lain dan memastikan mereka baik" saja.. dan ketika semuanya sudah baik" saja, aku pergi.

iya, seperti itu. selalu seperti itu.

entahlah.. aku hanya ingin mencoba menjaga orang" yang kusayangi, itu saja. aku hanya ingin memastikan mereka baik" saja. aku bahkan tak pernah bisa berusaha untuk peduli pada diriku sendiri. tidak, bukan pada diriku. tapi pada hatiku. aku tak pernah bisa menjaga hatiku dengan baik. sampai" hatiku terluka pun aku tak pernah menyadarinya. aku tak pernah berusaha untuk peduli apakah hatiku baik" saja. aku hanya ingin menjaga orang" yang ada di sekitarku. bagiku, tak apa hatiku terluka. yang penting aku bisa membahagiakan mereka. aku tak pernah berusaha merasakan hatiku. bahkan untuk sekedar memahaminya pun aku tak bisa. 

aku hanya ingin mencintai mereka dengan sederhana. membantu mereka semampuku. bahkan ketika nantinya aku harus menghilang pun tak apa. yang penting mereka baik" saja.

secara teori, dianggap sebagai sosok pengganti itu sakit memang. harusnya sakit. tapi entahlah, toh aku tak bisa merasakan lagi seperti apa itu rasa sakit. yang bisa kurasakan hanyalah air mataku sudah mengalir, itu saja. entah kenapa air mataku mengalir.

aku tak pernah benar" baik" saja. tapi aku hanya berusaha membuat semuanya tampak baik" saja. terkadang lelah berjalan seperti ini. tapi tak apa. toh aku kuat, aku pasti bisa menjalani semua ini. aku pun tak pernah tau apakah saat ini aku masih berjalan di jalan yang sama atau tidak. aku pun tak tau apakah orang yang berjalan di jalan itu masih tetap berjalan di jalan yang sama atau tidak. aku tak pernah tau. semuanya semakin buram. semakin ku usap kacamata ini, semuanya semakin buram. tak jelas bagaimana.

aku hanyalah aku. entah sampai kapan aku harus seperti ini. berusaha memahami untuk ke sekian kalinya. terkadang lelah. ingin sekali saja dipahami. tapi mungkin aku memang harus berusaha memahami semuanya sekali lagi. berusaha tetap berdiri sendiri di sini. berdiri di tempat yang sama.

aku mungkin terlalu polos. seperti apa adanya aku. ya, memang seperti ini lah aku. aku tak pernah berubah. aku masih tetap seperti diriku. aku adalah aku. seperti bunga aster. polos tapi terkadang rapuh.

terkadang aku ingin benar" menutup mata sejenak. dan berharap semuanya akan baik" saja. tapi aku tak pernah bisa melakukan itu. 

aku tak pernah bisa mengerti sejak kapan semua jadi seperti ini. dan saat kulihat ternyata hatiku sudah tak berbentuk. entah sejak kapan. ya sudah lah biarkan saja. toh meskipun aku berusaha menatanya kembali, hati itu juga akan tak berbentuk lagi. biarkan saja seperti itu. biar saja sampai ada yang benar" tulus mau membantuku menatanya lagi.

kita tak pernah tau apakah dalam hidup orang lain kita benar" menjadi pemain dalam cerita tersebut, atau hanya sebagai pemain pengganti. iya, pemain pengganti. pemain pengganti itu bertugas menggantikan pemain utama ketika melakukan adegan yang bisa membuatnya terluka. pemain pengganti hanya menggantikan posisinya sampai batas tertentu saja. pernah kah berpikir bahwa seseorang menganggap kita sebagai pengganti saja. iya, pengganti. menganggap bahwa kita hanya "mirip" dengan seseorang. dan bukan melihat kita sebagai kita, tapi melihat kita sebagai dia. seseorang bahkan memperlakukan kita sama persis dengan apa yang pernah dilakukan ke dia. semua tingkah laku, ucapan, bahkan hati. miris memang. tapi entahlah, mungkin memang itu yang terjadi. 

aku pernah berkata pada seseorang,

" jangan pernah mencintai seseorang karena ternyata dia hanya sebagai pengganti seseorang di masa lalu. tapi cintailah dia seperti apa adanya dia dan sebagai dia. dan bukan sebagai orang lain "

aku, kadang berharap benar" punya peri penjaga. yang bisa benar" menjaga dan melindungi. menyadarkan bahwa tak semua orang benar" baik seperti apa yang terlihat. aku selalu lupa kalau seseorang itu pasti punya sisi lain. tak selamanya seseorang itu selalu seperti itu. seseorang pasti bisa berubah. hanya saja aku selalu berharap semua orang masih seperti itu, baik.

jika aku tak pernah terluka, itu bohong. jika aku tak bisa merasakan bagaimana rasa sakit, itu juga bohong. aku hanya berusaha membuat semuanya baik" saja. anggap saja semua baik" saja. ya, aku baik" saja.